Seiring dengan banyaknya lomba karya tulis ilmiah, para mahasiswa dituntut untuk bisa membuat suatu karya tulis ilmiah dengan baik dan benar. Namun tidak semudah yang dibayangkan, ternyata butuh proses yang panjang dan melelahkan. Tidak semua mahasiswa bisa membuat karya tulis ilmiah, apalagi bagi yang baru pertama kali membuat. Harus banyak-banyak belajar dan berlatih serta berkonsultasi dengan yang sudah ahlinya.
Berikut ini BintangKampus akan mencoba memberikan sebuah contoh bagaimana cara membuat karya tulis ilmiah. Materi ini juga cocok buat kalian yang baru pertama kali ingin membuat karya tulis ilmiah.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menulis bagi mahasiswa bukan lagi persoalan keharusan tetapi sudah menjadi kebutuhan. Dalam tataran akademik, kemampuan menulis bagi mahasiswa merupakan bagian dari soft basic skill yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Apalagi dalam kurikulum yang berbasis kompetensi, mahasiswa dituntut untuk proaktif di dalam mengekplorasi potensi yang ada dalam diri mahasiswa, salah satu potensi itu adalah kemampuan menulis karya tulis ilmiah.
Mengapa kemampuan menulis menjadi sangat penting bagi mahasiswa. Pertama, mahasiswa dituntut untuk berfikir kritis, kemampuan menulis mahasiswa memadukan dua tradisi yaitu tradisi membaca dan tradisi berdiskusi. Dua tradisi ini apabila dihubungkan dengan daya nalar kritis mahasiswa akan melahirkan kemampuan menulis. Kedua, menulis merupakan salah satu kreativitas mahasiswa yang dapat membangun kompetensi mahasiswa. Ketiga, ada banyak program yang dibuat oleh DIKTI dalam mengembangkan kretifitas mahasiswa salah satunya adalah program kreativitas mahasiswa (PKM). Program ini dibiayai oleh DIKTI sesuai dengan proposal yang diajukan. PKM dikti membutuhkan pengetahuan dan kemampuan mahasisawa di bidang penulisan karya tulis mahasiswa.
Makalah singkat ini akan menjelaskan metode-metode pengumpulan data untuk karya tulis ilmiah. Penelusuran bahan melalui internet yang menerapkan data dan informasi untuk membuat karya tulis ilmiah. Dengan harapan mahasiswa dapat memahami serta mampu menguasai dan pada akhirnya akan memiliki kreativitas dasar terutama dalam penulisan karya tulis ilmiah.
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya ilmiah adalah karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Tujuannya untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Pembahasan terhadap suatu masalah dalam karya tulis dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian. Dalam penelitian, yang digunakan sebagai bahan penulisan karya ilmiah dapat berupa kutipan atas pernyataan orang lain sebagai dasar penyusunan penelitian.
Karakteristik Karya Ilmiah
Sesuai dengan uraian di atas, karya ilmiah berkarakteristik:
a. Objektif, artinya karya ilmiah harus relistis, apa adanya, sesuai objeknya, tidak ada rekayasa, dan tidak pula memasukkan unsur-unsur subjektivitas penulis.
b. Faktual, artinya karya ilmiah harus didasarkan pada fakta dan dapat pula dibuktikan.
c. Rasional dan logis, artinya karya ilmiah harus dapat diterima secara akal dan berisi penalaran-penalaran ilmia.
d. Ilmiah, artinya karya ilmiah harus didasarkan pada bidang keilmuan dan prosedur ilmiah.
e. Sistematis, artinya karya ilmiah harus disusun dengan menggunakan sistematika yang baik.
f. Manfaat, artinya karya ilmiah harus mempunyai manfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan secara teoritis dan pihak-pihak yang memerlukan, bahkan bermanfaat secara universal, dan bermanfaat praktis.
Sumber-sumber Gagasan Penyusunan Karya Ilmiah
Sumber gagasan penyusunan karya ilmiah yang dimaksudkan di sini adalah bahan penulisan. Bahan penulisan adalah berbagai informasi baik teoritis maupun realistis-empiris yang menimbulkan inspirasi untuk menyusun karya ilmiah. Sumber-sumber informasi dapat diperoleh dari hal-hal seperti diuraikan di bawah ini.
a. Inferensi atau pengalaman
Profesi yang kita tekuni, aktivitas yang kita jalani, dan pekerjaan yang kita kerjakan pasti memunculkan persoalan-persoalan. Kerap kali dalam benak kita mempunyai gagasan untuk mengembangkan aktivitas tersebut menjadi lebih baik, maju, dan berkualitas. Sering pula, ketika kita menjalani kegiatan, pekerjaan, dan profesi menemui masalah dan terlintas cara memecahkannya. Gagasan, cara memecahkan masalah, dan hal-hal baru yang kita dapatkan dari aktivitas itu dapat kita pakai sebagai bahan untuk menulis karya ilmiah. Sumber yang kita peroleh seperti itu berarti bersumber dari pengalaman sehari-hari.
b. Observasi
Sumber penulisan karya ilmiah dapat diperoleh pula dari observasi. Observasi yang dimaksud adalah pengamatan terhadap suatu objek, kejadian, atau fenomena tertentu. Kegiatan observasi itu dilakukan dengan terjun langsung atau melibatkan diri ke dalam objek, peristiwa, dan fenomena yang diamati. Proses observasi harus dilakukan dengan sadar (terencana) dan terukur.
c. Pustaka
Sumber pustaka maksudnya adalah sumber yang diperoleh dari buku dan media cetak lainnya. Untuk mendapatkan bahan penuluisan karya ilmiah dari sumber ini harus melalui proses membaca kritis.
d. Deduksi dari suatu teori
Yang dimaksudkan deduksi dari suatu teori adalah pernyataan-pernyataan umum dari suatu kesimpulan suatu teori tertentu yang sudah umum dan diyakini kebenarannya. Penulis karya ilmiah berkeinginan untuk membuktikan simpulan teori tersebut pada hal lain.
e. Kebijakan-kebijakan
Kebijakan-kebijakan tertentu dapat manjadi bahan penulisan karya ilmiah. Yang dimaksudkan dangan kebijakan adalah ketentua-ketentuan tentang suatu hal yang diberikan atau diberlakukan oleh pihak tertentu. Kebijakan-kebijakan tersebut menimbulkan dampak tertentu pada pihak lain. Pihak lain ada yang setuju, ada yang menolak, ada pula yang tidak mendapatkan pengaruh apa pun. Hal tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk menyusun karya ilmiah.
f. Laporan penelitian
Sumber dari laporan penelitian adalah sumber yang merupakan laporan dari suatu penelitian yang pernah dilakukan oleh orang lain. Penelitian itu telah dibukukan menjadi sebuah karya ilmiah. Dengan membaca laporan penelitian tersebut diharapkan kita akan memperoleh masalah lain yang dapat kita jadikan sebagai karya ilmiah.
(Baca juga: Contoh Makalah Politik)
(Baca juga: Contoh Makalah Politik)
2.2 Pengumpulan Informasi untuk Penulisan Karya Ilmiah
Memanfaatkan Perpustakaan
Perpustakaan pada umumnya menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yang terekam dalam berbagai bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual. Hal pertama yang harus kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami di mana letak sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang patut kita tuju adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi koleksi tentang encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas, dan kamus.
1. Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog
Pencarian buku dengan cara Online Catalog biasanya menggunakan terminal komputer. Kita dapat mencari buku dengan judul dan nama penulis yang jelas atau minta kepada komputer untuk mencarikan file-file yang berkaitan dengan topik yang sedang kita tulis. Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog untuk mencari buku atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku koleksi perpustakaan di data dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku dan subjek/ topik tertentu.
2. Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh
Setelah bahan pustaka terkumpul kita harus memeriksa bahan-bahan tersebut apakah sesuai atau tidak dengan topik yang kita tulis. Cara memeriksa bahan pustaka tersebut adalah;
a. Atur waktu membaca.
b. Bacalah secara selektif.
c. Bacalah secara bertanggung jawab.
d. Bacalah secara kritis.
3. Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka
Salah satu cara terbaik dan paling sederhana dalam membuat catatan ini adalah selalu mengacu pada kartu indeks yang telah kita buat.
4. Membuat Ringkasan
Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan dari sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.
5. Membuat Kutipan
Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.
Melakukan Wawancara
Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu:
1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
2. Mempersiapkan pedoman wawancara
3. Melaksanakan wawancara
2.3 Penelusuran Informasi Melalui Internet
Yang dimaksud penelusuran informasi adalah kegiatan menelusur kembali seluruh atau sebagian informasi yang pernah ditulis atau diterbitkan melalui sarana temu kembali informasi yang tersedia. Sedangkan strategi penelusuran adalah penelusuran yang dilakukan secara sistematis yang meliputi cara-cara bagaimana menggunakan kata kunci, frase, subjek dokumen, menggunakan logika Boolean serta fasilitas-fasilitas penelusuran lain yang tersedia pada masing-masing search engine. Dengan strategi penelusuran ini diharapkan penelusur bisa menemukan dokumen atau informasi yang diperlukan secara cepat dan tepat/relevan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan teknologi internet ini pengguna diharapkan memiliki pengetahuan atau ketrampilan dalam menelusur informasi serta mengetahui strategi penelusuran agar dalam penelusuran bisa lebih efektif dan efisien
Strategi Penelusuran Pangkalan Data Internet
Agar dalam menelusur mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat diperlukan strategi penelusuran yang baik. Untuk itu kita harus mengenal beberapa karakteristik dari mesin pencari, fasilitas pencarian, bentuk dan format informasi yang tersedia. Search engine (mesin pencari) merupakan program komputer yang berfungsi untuk mencari informasi di Internet melalui kata kunci. Banyak sekali mesin pencari terdapat di Internet dan memiliki kelebihan masing-masing. Beberapa contoh search engine, seperti:
· Google: google.com
· Yahoo: yahoo.com
· InfoSeek: infoseek.com
· AOL Anywhere: aol.com
Berikut ini merupakan beberapa situs web luar dan dalam negeri yang dapat digunakan untuk mencari referensi yang sangat diperlukan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI).
a. Luar negeri
1. Google Scholar (http://scholar.google.com/)
2. Microsoft Academic Search (http://academic.research.microsoft.com/)
3. DOAJ: Directory of Open Access Journals (http://www.doaj.org/)
b. Dalam negeri
1. Garuda : Referensi Ilmiah Indonesia (http://jurnal.dikti.go.id/)
2. Pustaka Karya Tulis Ilmiah (KTI): Skripsi, Tesis, Disertasi dan Makalah (http://www.pustakakti.com).
Bentuk-bentuk informasi di internet sangatlah banyak dan beragam seperti contoh di bawah ini :
· Teks penuh
· Suara/lagu
· Gambar
· Video
· Game
· Animasi
· Data statistik, dan Katalog produk
Setiap browser memiliki fasilitas yang hampir serupa sebagai alat bantu untuk mengakses Internet. Contoh browser yang sering dipakai:
· Internet Explorer
· Netscape Navigator
· Opera
2.4 Langkah-langkah Penelusuran Informasi
Ada banyak cara untuk melakukan penelusuran dan tergantung dari sarana yang digunakan. Langkah-langkah tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Tentukan secara jelas dan rinci topik yang akan dicari.
2. Lengkapi dengan kata kunci atau istilah penting yang sering digunakan untuk topik yang bersangkutan
3. Tentukan batasan penelusuran, seperti :
- Kegunaan hasil penelusuran untuk apa
- Jenis dokumen yang diinginkan sebagai sumber informasi (apakah majalah, jurnal, dan sebagainya)
- Batasan tahun terbit dari sumber informasi (literature) yang diinginkan
- Bahasa yang digunakan dalam literatur
- Cakupan geografis yang ingin ditelusur
4. Tentukan sarana atau alat penelusuran yang sesuai (apakah catalog, indeks, atau abstrak,dan sebagainya)
5. Catat informasi hasil temuan tersebut, dan simpan pada tempat yang aman sebelumdilakukan penelusuran lebih lanjut.
PemilihanTopik
Topik adalah pokok pembicaraan dalam keselurahan tulisan yang digarap. Topik harus ditentukan sebelum mulai menulis sebab aktivitas menulis tidak mungkin dilakukan tanpa topik. Oleh karena itu, kegiatan pertama yang harus dilakukan pada tahap prapenulisan ialah memilih topik.
Di dalam memilih topik karya ilmiah harus dipertimbangkan hal-hal berikut ini:
1. Topik harus bermanfaat dan layak dibahas. Bermanfaat berarti bahwa pembahasan topik itu akan memberi sumbangan bagi pengembangan ilmu dan profesi.
2. Topik cukup menarik, terutama bagi penulis. Topik yang demikian dapat memotivasi penulis berusaha secara kontinu mencari data yang berguna dalam membahas masalah yang dihadapi dan memotivasi penulis menyelesaikan karya ilmiahnya secara baik.
3. Topik dikenal baik. Ini berarti topik yang dipilih, harus topik yang dikuasai atau diketahui penulis sendiri.
4. Bahan yang diperlukan untuk pembicaraan topik itu, dapat diperoleh dan cukup memadai. Artinya sumber-sumber bahan yang relevan dan memadai dapat diperoleh, dari perpusatakaan pribadi penulis maupun dari perpustakaan yang ada di daerah atau di kota penulis.
5. Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Topik yang terlalu luas seperti laut, pendidikan, pelayaran, tidak memberi kesempatan kepada penulis untuk membahasnya secara mendalam. Apalagi jika panjang karya ilmiah dibatasi.
Penentuan Judul
Setelah diperoleh topik yang relevan, topik itu dinyatakan dalam suatu judul karya ilmiah. Samakah judul dengan topik ?
Topik berbeda dengan judul. Seperti yang telah dikemukakan terdahulu, topik adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan karya ilmiah yang digarap. Sedangkan judul ialah nama, title atau semacam label untuk suatu karya ilmiah. Pernyataan topik mungkin saja sama dengan judul tetapi mungkin juga tidak. Dalam karya ilmiah, judul harus tepat menunjukkan topiknya. Penentuan judul harus dipikirkan secara serius dengan mengingat beberapa syarat berikut:
1) Judul harus sesuai dengan topik atau isi karya ilmiah beserta jangkauannya.
2) Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase benda bukan dalam bentuk kalimat. Karena itu, judul Kerang Mutiara di Maluku Selatan Perlu Dibudidayakan dinilai tidak tepat; sebaiknya Pembudidayaan Kerang Mutiara di Maluku Selatan.
3) Judul karya ilmiah diusahakan sesingkat mungkin. Misalnya, Cara untuk Membudidayakan Kekayaan Lautan yang Berupa Kerang Mutiara di Maluku Selatan, dapat disingkat menjadi Pembudidayaan Kerang Mutiara di Maluku Selatan. Cara yang Dilakukan dalam Menangani dan Mencegah klaim pada PT Djakarta Lylod Cabang Medan-Belawan dapat disingkat menjadi Proses Penanganan dan Pencegahan Klaim pada PT Djakarta Llyod Cabang Medan-Belawan.
4) Judul karya ilmiah harus dinyatakan secara jelas. Artinya, judul itu tidak dinyatakan dalam kata kiasan atau tidak mengandung kata yang mendukung makna ganda. Judul seperti Kabut Sutra Ungu, Menjelajahi Neraka Dunia, dan sebagainya tidak dapat digunakan dalam Karya Ilmiah.
Perumusan Tema
Penulis membuat rumusan mengenai masalah dan tujuannya yang dicapai dengan topik tadi. Rumusan itu dinamakan tema. Untuk memenuhi keperluan penyusunan sebuah kerangka tulisan ilmiah, rumusan tema harus berbentuk kalimat. Rumusan singkat yang mengandung tema dasar sebuah karya ilmiah, disebut tesis. Ini berarti bahwa ada satu gagasan sentral yang menonjol. Bila tulisan itu tidak menonjolkan suatu gagasan utama, maka yang ingin disampaikan, dapat dinyatakan dalam bentuk penjelasan singkat. Rumusan singkat yang tidak menekankan tema dasar disebut pengungkapan maksud.
Dalam pengungkapan maksud, topik, dan tujuan pembicaraan hanya menjadi keterangan-keterangan kalimat itu. Yang menjadi pikiran pokok kalimat adalah penulis dan maksud penulis. Maksud penulis biasanya dinyatakan dengan kata-kata seperti akan menceritakan, akan menggambarkan, akan menguraikan, akan mengisahkan, dan sebagainya.
(Baca juga: Contoh Makalah Pendidikan Agama Islam)
(Baca juga: Contoh Makalah Pendidikan Agama Islam)
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seperti yang telah kita ketahui bersama, karya ilmiah adalah karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk bisa menyusun karya tulis ilmiah dengan baik seorang penulis harus tahu sumber atau bahan penulisannya. Beberapa di antaranya dengan memanfaatkan perpustakaan dan kegiatan wawancara sebagai sumber data dan informasi.
Penelusuran informasi juga bisa melalui internet tentunya dengan menerapkan strategi dan langkah-langkah penyusunan informasi yang didapat agar tujuan dalam penulisan bisa tercapai dengan efektif dan efisien. Diharapkan dengan pengetahuan penulis tentang strategi memperoleh bahan penulisan karya tulis ilmiah akan memudahkan penulis dalam menyusun karya tulis ilmiahnya.
DAFTAR PUSTAKA
- Zaenal, Arifin. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo.
- eprints.rclis.org
- pricilia-meidy.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar