Blog yang berisi panduan, informasi, dan tips-tips tentang dunia perkuliahan yang bisa membantumu agar jadi Bintang Kampus

Selasa, 13 September 2016

Istilah-istilah Akademik dalam Dunia Perkuliahan

Bagi kalian mahasiswa baru yang hendak memulai belajar di dunia perkuliahan, kalian wajib mengetahui istilah-istilah akademik yang penting dalam dunia perkuliahan.

Untuk apa?

Hal ini akan membantu kalian ke depannya saat kalian memulai belajar di universitas. Jangan sampai ketika kita sudah mulai kuliah kita tidak tahu apa istilah-istilah ini.

Istilah Akademik, dunia perkuliahan, Bintang Kampus, mahasiswa baru, bimbingan kuliah
Sumber : www.unsplash.com
Banyak sekali istilah-istilah penting yang harus kita pahami dan mengerti. Di antaranya adalah SKS (Satuan Kredit Semester), KRS (Kartu Rencana Studi), KHS (Kartu Hasil Studi), IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), Dosen pembimbing, dan yang lainnya.

Nah, dari pada bingung dengan istilah-istilah di atas. Seperti apa sih penjelasan dari istilah-istilah itu? Berikut ini adalah penjelasannya.

1. SKS

SKS adalah akronim dari Satuan Kredit Semester. SKS menentukan lama jam belajar untuk setiap mata kuliah. Misalnya saja 1 SKS untuk mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi lama jam belajarnya adalah 50 menit, berarti kalau kamu mengontrak mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi sebanyak 3 SKS, maka lama belajarmu sekitar 150 menit.

Berbeda ketika kita SMA, mata pelajaran yang diberikan sudah diberikan secara paket hingga lulus SMA. Dengan SKS ini memungkinkan mahasiswa bisa memilih sendiri mana mata kuliah yang ingin diambil dalam satu semester. Biasanya, untuk semester 1 dan 2 kita masih diberi dalam satu paket mata kuliah, berkisar antara 21-23 SKS.

Kelulusan dalam jenjang S-1 di setiap universitas dan jurusan berbeda-beda, umumnya agar bisa lulus S-1 mahasiswa harus bisa menyelesaikan sekitar 144-160 SKS. Sementara untuk program Diploma, biasanya target SKS-nya adalah antara 110-120 SKS.

Setiap mata kuliah memiliki jumlah SKS yang berbeda-beda. Ada yang memiliki bobot satu, dua, tiga, atau pun 4 SKS. Banyaknya SKS dalam mata kuliah ditentukan oleh pentingnya mata kuliah tersebut untuk jurusan yang diambilnya atau mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah pokok.

Misalnya saja, kamu kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi. Di semester awal biasanya mata kuliah yang ditawarkan adalah mata kuliah pengantar. Dalam satu semester itu ada 9 mata kuliah pengantar misalkan, salah satu dari mata kuliah tersebut ada mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi. Nah, Pengantar Ilmu Komunikasi memiliki bobot 3 SKS, sedangkan mata kuliah lain hanya memiliki bobot 1-2 SKS. Karena mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi adalah mata kuliah pokok untuk jurusan Anda, yaitu Ilmu Komunikasi.

Biaya yang dikeluarkan nantinya tidak berdasarkan jumlah SKS yang diambil. Jadi, baik sedikit atau banyak mata kuliah yang diambil biayanya tetap sama dalam satu semester. Kecuali kamu ingin mengambil SP (Semester Pendek), maka biaya yang harus kamu keluarkan disesuaikan dengan jumlah SKS yang kamu ambil.

Juga jangan lupa...

Banyaknya SKS yang bisa diambil masing-masing mahasiswa di tiap semester bisa jadi tidak sama, Hal ini bisa terjadi karena adanya kebijakan dari pihak kampus mengenai jumlah SKS yang bisa diambil berkaitan erat dengan IP (Indeks Prestasi) yang sudah kamu raih di semester sebelumnya.

Kebijakan kampus dalam menentukan minimal IP berbeda-beda pula. Ada yang menetapkan minimal 2,75, ada yang menetapkan harus minimal di angka 3. Kalau IP kamu kurang dari itu, maka kamu hanya bisa mengambil dengan jumlah SKS yang sedikit. Nah kalau SKS yang kamu ambil sedikit, bisa-bisa kuliah kamu bakal lama. Makanya, rajin-rajin belajarnya yah.

Untuk menghitung berapa nilai IP kamu, bisa dilihat di Transkip Nilai kamu. Jumlahkan nilai yang kamu dapat dibagi dengan jumlah SKS yang kamu ambil. :)



2. KRS


KRS adalah singkatan dari Kartu Rencana Studi. Di kartu ini tercatat semua data tentang mata kuliah yang kamu ambil selama satu semester.

Seperti yang sudah saya katakan tadi, kamu bisa memilih sendiri mata kuliah yang ingin diambil. Tetapi jangan lupa, setiap mata kuliah yang kamu pilih harus didiskusikan dengan dosen pembimbingmu. Karena jika kita salah pilih mana mata kuliah pokok yang harus diambil, maka akan membawa dampak yang buruk bagi perkuliahan kita nanti. Jadi, konsultasikan mata kuliah yang ingin kamu ambil dengan dosen pembimbingmu.

Di kampus saya, KRS ini bentuknya campuran, yaitu berbentuk kertas lembaran formulir dan online. Di beberapa perguruan tinggi, ada yang berbentuk lembaran, ada yang berbentuk online, dan ada yang berbentuk campuran keduanya. KRS yang berbentuk formulir dan telah disetujui oleh dosen pembimbing, dapat langsung diserahkan ke Biro Administrasi dan Akademik Kemahasiswaan (BAAK). Yang menyerahkan bisa dosen pembimbingmu sendiri atau kamu sendiri.

Jangan lupa juga...


Untuk masalah KRS ini sebaiknya segera diurus pengisiannya sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh pihak kampus. Karena berdasarkan pengalaman saya, jika kita telat mengisi KRS, kemungkinan kelas akan penuh dan kita tidak akan mendapatkan kelas yang kita inginkan. Jadi yang sebelumnya kita kelas B misal, karena kelas sudah penuh kita harus pindah ke kelas yang lain. Jadi, bersegeralah.


3. KHS

Setelah KRS ada KHS, apa itu KHS?

KHS adalah singkatan dari Kartu Hasil Studi dari pembelajaran kita selama satu semester. Jadi ini adalah data rekaman nilai kamu per mata kuliah yang diinput oleh pihak kampus selama satu semester. KHS ini semacam raport saat kita di SMA.

Untuk nilai saat kuliah berbeda dengan SMA. Kalau di SMA nilai yang dipakai adalah angka (0-100), maka di kuliah yang dipakai berdasarkan huruf (A-K). Keterangannya seperti di bawah ini.

Keterangan Nilai
A   : 4.00
B+ : 3.50
B   : 3.00
C+ : 2.50
C   : 2.00
D   : 1.00
E   : 0.00
K   : 0.00 (kosong)

Jika kamu mendapatkan nilai C-K di salah satu mata kuliah, sebaiknya kamu menghubungi dosen yang bersangkutan untuk mengurusnya. Atau kamu bisa mengambil program SP (Semester Pendek) untuk memperbaiki nilai kamu yang kurang.


4. IPK

IPK kepanjangannya adalah Indeks Prestasi Kumulatif. IPK ini berisi total nilai dari tiap mata kuliah yang kamu ambil selama menempuh studi mulai dari semester awal sampai akhir.

Sekedar info saja, jika kamu mampu mempertahankan dan konsisten dengan IPK 3,5 di setiap semesternya, kamu bisa dinobatkan sebagai mahasiswa berprestasi dengan predikat cumlaude. Wooaa.

Maka dari itu, usahakan agar nilai kamu tidak ada yang C apalagi D deh, karena kedepannya pasti akan menyulitkan kamu sendiri.

5. Dosen Pembimbing

Banyak yang bilang dosen pembimbing itu sama seperti dosen akademik atau dosen wali. Tapi biasanya saya mengenalnya dengan dosen pembimbing, pada dasarnya sama saja.


Siapakah dosen pembimbing itu? Apa bedanya dengan dosen yang tiap hari mengajar?


Dosen pembimbing adalah dosen yang selama kita kuliah dari awal semester sampai akhir semester akan membimbing kita untuk mneyelesaikan permasalahan di perkuliahan, mulai dari memilih mata kuliah yang akan diambil, berkonsultasi tentang nilai yang kurang, berkonsultasi masalah belajar di kelas, dan lain sebagainya.

Banyak sekali hal yang bisa kita diskusikan dengan dosen pembimbing. Kalau bisa diistilahkan dosen pembimbing itu seperti tour guide kita dalam menjelajahi dunia perkuliahan.

Biasanya satu dosen pembimbing bisa membimbing 4-5 orang di tiap semesternya. Bisa jadi ada dosen yang bisa membimbing 3 semester sekaligus (misal mahasiswa semester 1,2, dan 3).

Dosen pembimbing ini juga dosen yang akan mengajar kita untuk mata kuliah tertentu nantinya. Jadi, kalau ada masalah tentang perkuliahan kamu, silakan berkonsultasi dengan dosen pembimbing kamu.

6. Program SP

Program SP (Semester Pendek) adalah program perkuliahan yang dilaksanakan setelah semester genap berakhir yaitu antara bulan Agustus - September (periode waktunya biasanya hanya 1 bulan). Masa ini adalah masa liburan, jadi program ini dilaksanakan saat semua mahasiswa sedang libur.

Program semester pendek ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang memiliki nilai kurang untuk memperbaiki nilai mata kuliahnya. Dan juga untuk mahasiswa yang belum menempuh mata kuliah pada semester sebelumnya. Guna untuk meningkatkan Indeks Prestasi Kumulatif yang dirasa kurang dan untuk meringankan beban mata kuliah yang dirasa sulit baginya.

Penyelenggaraan program semester pendek umumnya sama dengan kuliah pada hari biasanya, yang membedakan adalah waktu pelaksanaannya yang lebih singkat dan biaya yang dikenakan adalah biaya per SKS.

Penyelenggaraan program semester pendek meliputi kegiatan tatap muka, praktikum (apabila mata kuliah tersebut ada praktikumnya), tugas terstruktur, tugas mandiri, dan ujian akhir. Adapun mata kuliah yang diselenggarakan dipilih sesuai dengan yang ditentukan oleh jurusan dari masing-masing fakultas, yaitu meliputi mata kuliah semester ganjil dan genap.

7. Ujian

Sama halnya dengan waktu kita SMA, di perkuliahan juga masih ada UTS dan UAS. Biasanya, bobot nilai yang diberikan di setiap ujian tergantung dari penilaian dosen yang bersangkutan, karena dosen itulah yang mengerti betul bagaimana proses belajar mahasiswanya.

Bedanya...

Di saat SMA ujian yang diberikan dalam jumlah soal cukup banyak dan dalam bentuk soal pilihan ganda lalu disusul soal uraian singkat.

Tapi, di perkuliahan ujian yang diberikan dalam bentuk beberapa soal (maksimal 10 soal) dengan jawaban dalam bentuk essay. Jadi, jawaban kita di lembar jawaban bisa jadi seperti cerita di novel, hehe.

Maka dari itu, jangan lupa untuk selalu mencatat apa yang dosen berikan di kelas. Karena biasanya soal-soal dan jawaban di ujian berasal dari apa yang diucapkan dosen di kelas.

Penilaian akhir ditetapkan berdasarkan pembobotan nilai UTS dan UAS, namun adapula dosen yang menghitung berdasarkan pembobotan presensi kuliah, absensi di kelas, keaktifan, tugas, atau pun quis.

8. Cumlaude

Sudah pernah dengar ada mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu tapi bisa menjadi mahasiswa dengan predikat cumlaude?


Apa itu cumlaude?


Cumlaude berasal dari bahasa latin yang berarti "dengan pujian". Cumlaude adalah predikat yang diberikan oleh perguruan tinggi bagi mahasiswanya yang berprestasi.

Ada beberapa predikat yang termasuk dalam cumlaude yaitu:

  • Magna Cumlaude (Predikat lulus dengan banyak pujian)
  • Summa Cumlaude (Lulus dengan pujian terbanyak)
Predikat cumlaude ini biasanya tertera di ijazah baik yang sarjana maupun pasca sarjana.

Setiap perguruan tinggi memiliki peraturan yang jelas dan berbeda-beda untuk menetapkan persyaratan menjadi mahasiswa cumlaude.

Predikat cumlaude yang diperuntukkan untuk lulusan sarjana dan pascasarjana ini hanya diberlakukan di Indonesia, Amerika Serikat, dan filipina. Di dunia pada umumnya predikat cumlaude ini hanya untuk pascasarjana.

9. Cuti Kuliah

Cuti kuliah adalah surat permintaan mahasiswa ke pihak fakultas untuk mengajukan libur kuliah sementara selama satu semester dikarenakan ada keperluan pribadi misalnya ingin mencari pekerjaan, menikah, pertukaran pelajar, atau ada kepentingan keluarga yang lainnya.

Cuti kuliah ini bisa kalian ajukan saat masa semester sebelumnya telah usai atau di saat libur kuliah. Biasanya pihak fakultas akan memberi tahu kapan jadwalnya.

Dengan mengambil cuti kuliah ini otomatis masa belajarmu di perkuliahan akan menjadi panjang.


Nah, itu dia sobat informasi mengenai istilah-istilah akademik dalam dunia perkuliahan yang wajib kalian pahami dan mengerti. Jangan sampai ketika ditanya teman kita tentang istilah-istilah di atas kita tidak paham.

Semoga dengan penjelasan BintangKampus di atas bisa lebih memahamkan pembaca sekalian agar lebih sukses di perkuliahannya.

Sekian dulu artikel BintangKampus tentang istilah-istilah akademik yang ada di dunia perkuliahan pada kali ini. Terima kasih telah membaca.

1 komentar:

  1. Menjelaskan istilah-istilah akademik dalam dunia-perkuliahan bermanfaat bagi calon mahasiswa
    053543287@ecampus.ut.ac.id www.ut.ac.id

    BalasHapus

Copyright © Bintang Kampus | Powered by Blogger
Design by Viva Themes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com