Blog yang berisi panduan, informasi, dan tips-tips tentang dunia perkuliahan yang bisa membantumu agar jadi Bintang Kampus
30 Contoh Pertanyaan Wawancara Kerja dan Jawabannya
Bingung Cari Sumber Tulisan untuk Karya Tulis Kamu? Coba 10 Website Ini!
10 Pengalaman Penerima Beasiswa LPDP oleh Achmad Rofi Irsyad
Komunikasi dalam Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan
Pandangan dan Analisis Perihal Kadaulatan Bahasa Indonesia

Seputar Perkuliahan

princeton-97827_1280

Di kategori Seputar Perkuliahan ini kamu akan diberikan informasi dan tips-tips yang sangat berguna sekali untuk perkembangan kuliah kamu ke depannya. Silakan pilih artikel sesuai yang kamu inginkan.

Info Beasiswa

san-jose-92464_1280

Di kategori Info Beasiswa ini berbagai info beasiswa di dalam negeri maupun luar negeri yang pastinya sangat bermanfaat buat kamu. Silakan pilih beasiswa mana yang kamu inginkan.

Materi Kuliah

academic-2769_1280

Di kategori ini kamu bisa mencari beberapa materi kuliah yang mungkin berhubungan dengan jurusan kuliahmu. Silakan pilih artikel yang kamu butuhkan.

Minggu, 27 Agustus 2017

Analisis Strategi Pemasaran Produk Kebab Turki Baba Rafi

Strategi Pemasaran Produk, Analisis bisnis, tugas kuliah, marketing public relation, baba rafi, kebab turki
Sumber : Unsplash.com

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan perkembangan teknologi dan komunikasi pada saat ini sangat memungkinkan adanya perubahan yang terjadi di berbagai sektor khususnya di bidang bisnis. Banyak sekali pengusaha-pengusaha di luar sana yang membuat konsep bisnis dengan memadukan teknologi dan informasi. Sehingga menimbulkan inovasi yang baru bagi masyarakat dan membuat perusahaan-perusahaan lama ikut-ikutan untuk mengikuti trend yang diciptakan.

Seperti yang kita ketahui bahwa produk-produk yang selalu berinovasi akan selalu diminati masyarakat, bertahan dalam persaingan pasar dan menjadi market leader. Hal ini juga berkaitan dengan bagaimana suatu perusahaan dalam meluncurkan suatu produk bisa cerdas dalam menyusun strategi pemasarannya. Segmentasi, targeting, diferensiasi, dan positioning menjadi hal mutlak yang harus disiapkan secara matang agar sebuah produk bisa memenangkan persaingan pasar secara sustainable.

Hal ini menjadi tugas seorang marketing public relation dalam menyusun semua itu sebelum meluncurkan suatu produk. Tidak harus seorang marketing public relation, namun setidaknya para pengusaha atau perusahaan mengerti akan hal ini.

Sama halnya dengan apa yang dilakukan oleh PT. Baba Rafi Indonesia dengan merk Kebab Turki Baba Rafi nya. Yang berinovasi dalam pendistribusian produk melalui konsep bisnis frenchise atau waralaba. Produk ini sudah berekspansi hampir di sluruh wilayah Indonesia dan bisa menembus pasar luar negeri. Penghargaan yang didapat oleh produk ini sangat banyak sekali.

Untuk itu BintangKampus akan mencoba menganalisis segmentasi, targeting, diferensiasi, dan positioning dari produk Kebab Baba Rafi ini. Tujuannya adalah agar bisa mengetahui strategi yang dilakukan oleh PT. Baba Rafi Indonesia dalam hal mengembangkan bisnisnya dengan cepat, padahal produk yang dijual adalah produk luar negeri yang notabene rasanya beda dengan lidah orang Indonesia.

II. PEMBAHASAN

2.1 Profil Produk

Dibangun oleh Hendy Setyono dan istrinya Nilam Sari sejak masih menjadi mahasiswa ITS Surabaya. Nama Baba Rafi artinya adalah bapaknya Rafi, Baba adalah bapak dalam bahasa Arab dan Rafi diambil dari nama anak pertamanya yaitu Rafi Darmawan.

Awal usaha tahun 2003 dengan modal 4 juta rupiah memakai 1 gerobak warna putih di pinggir jalan Kota Surabaya. Penjualan setiap tahun semakin berkembang, di tahun pertama mempunyai 6 gerobak, di tahun kedua bisa mengembangkan sampai 20 gerobak, dan pelan-pelan membuka kemitraan, yaitu membuka lowongan bisnis untuk orang-orang yang berminat membuka usaha yang sama, kemudian menyempurnakan sistemnya, marketingnya, logistiknya, sehingga menyebut diri mereka franchise.

Awalnya menggunakan gerobak putih karena belum mengerti branding, jadi pernah ada pembeli yang malah beli martabak bukan beli kebab karena melihat gerobak yang terlalu sederhana, sehingga akhirnya gerobaknya dirubah agar berbeda dengan gerobak martabak yang lainnya. Dengan memberi warna kuning merah dan merk Baba Rafi di tahun 2005.

Menurut Nilam, tahun 2008 Kebab Baba Rafi pernah hampir bangkrut, karena ada krisis dunia. Kemudian juga tim Baba Rafi ada yang pindah dari Surabaya ke Jakarta yang membuat koordinasi kerja sedikit guncang, jadi tim Surabaya seperti anak kehilangan induknya sedangkan yang di Jakarta sudah bisa berkembang. Tapi Baba Rafi yang di berada di Jakarta masih belum siap dengan culture untuk mengimbangi perusahaan yang sudah berkembang begitu pesat. Jadi tumbuh dengan cepat tapi belum siap juga tidak terlalu bagus. Itu merupakan problem karena dulu Baba Rafi merupakan perusahaan rumahan. Dan setelah pindah ke gedung 2000 meter persegi yang ada di Jakarta, pembeli menuntut mereka untuk lebih seperti menuntut pelayanan yang ramah, ketepatan waktu, kualitas, dan lain-lain.

Dalam usaha franchise ada 3 kategori utama yang harus diperhatikan yaitu:
  • Mempunyai uniqness.
  • Harus sudah proven, minimal sudah mempunyai 3 outlet dan provit.
  • Sudah teruji lebih dari 5 tahun bisnisnya kemudian baru bisa mendaftarkan diri ke pemerintah dan mendapatkan surat pendaftaran waralaba lalu baru bisa disebut dengan franschise.

Dan Baba Rafi memang sudah berdiri lebih dari 5 tahun dan sudah memiliki 1300 outlet di 9 negara. Baba Rafi bisa menembus pasar luar negeri sejak tahun 2010.Kesembilan Negara tersebut adalah Singapura, Filipina, Malaysia, Brunei Daarussalam, Cina, Belanda, Srilanka, Bangladesh dan Indonesia.

Waralaba adalah suatu sistem pendistribusian usaha ke pelanggan, dimana pemilik merk memberikan hak kepada individu/perusahaan untuk melakukan bisnis dengan merk, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu dan meliputi area tertentu. Perbedaan jika membuka usaha makanan sendiri dengan usaha franchise atau membagi usaha kepada orang lain adalah jika franchise kita bisa membagi resiko kepada orang lain sehingga resiko bisa ditanggung bersama dan bisa mendapatkan capital di awal, sedangkan jika membuka usaha makanan sendiri kita bisa mengatur sendiri semuanya tapi resiko yang ditanggung juga dirasakan sendiri.


Sekarang industri franchise sudah lebih mature, banyak sekali pemain baru tapi hanya waktu yang bisa membuktikan. Franschise yang bisa bertahan adalah franchise yang bisa membangun sistem dan culture perusahaan untuk diterapkan kepada bisnisnya, karena banyak franchise yang mereka hanya mengejar pertumbuhan outlet, tapi sustainablenya masih dipertanyakan.

Atmosfer bisnis di Indonesia saat ini bahwa konsumen Indonesia lebih gampang dimasuki karena jumlah penduduknya yang banyak, bisa jual barang apa saja. Namun, kalau di luar negeri perizinan sulit sekali, harus mengurus deposit, dll. Tapi sistemnya clear dan transparan. Spending per personnya tinggi dan pembelinya sedikit. Itulah salah satu alasan kenapa Baba Rafi berani membawa produk luar negeri untuk dijual di Indonesia.

Melihat animo masyarakat yang cukup bagus terhadap makanan khas Timur Tengah, perusahaan menambah outlet baru dengan model outlet indoor di pusat perbelanjaan modern, seperti : di GIANT Suncity Mall Sidoarjo, untuk konsep outlet indoor, akan ditambahkan beberapa menu baru seperti Kebab Ayam, Kebab Kambing dan Kebab Mix (terdiri dari daging ayam, daging kambing dan daging sapi). Dengan penambahan menu baru ini, perusahaan berharap agar omzet yang diperoleh bisa bertambah sebagai ganti untuk membayar sewa tempat dan biaya operasional yang tentunya lebih besar daripada outlet outdoor.

Kebab Turki Baba Rafi mencoba ikut ambil bagian dalam bisnis makanan ini. Jadi bisa dikatakan menu utama dalam outlet ini adalah Kebab. Kebab merupakan makanan khas Timur Tengah dengan komposisi daging sapi panggang yang lezat, sayuran segar dan saus mayonnaise istimewa yang diracik secara khusus dalam gulungan tortilla.

Macam-macam menu Kebab Turki Baba Rafi:

Kebab :

  • Kebab Original
  • Kebab Unyu
  • Kebab Piscok (Pisang Coklat)
  • Chicken Kebab
  • Chicken Kebab Mini

Burger :

  • Patty Burger
  • Crispy Burger
  • Beef Burger
  • Chicken Burger
  • Double Beef Burger

Sandwich :

  • Syawarma
  • Italian Sausage
  • Hot Dog

Canai :

  • Canai Original
  • Canai Coklat
  • Canai Salad

2.2 Segmentasi


  • Geografis Produk
Secara geografis, produk ini dapat ditemukan di hampir semua wilayah di Indonesia baik di kota-kota besar ataupun daerah-daerah tertentu dan juga di luar negeri. Terbukti dengan jumlah outlet kebab sebanyak 1300 outlet yang tersebar di 9 negara. Dan bisa dikatakan produk ini bisa masuk ke segmen negara-negara di Asia karena cita rasa khas dari kebabnya sendiri yang cocok dengan cita rasa Asia.

  • Demografis Produk
Secara demografis Kebab Turki Baba Rafi menargetkan:
Usia : 6-50 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
Pendapatan : semua kalangan

2.3 Target Market

Kebab Turki Baba Rafi dapat dikatakan sebagai UKM yang berhasil bersaing pada dunia kuliner saat ini karena dilihat dari pengalaman yang sudah dijalaninya selama 14 tahun tanpa persaingan yang berarti karena Kebab Turki Baba Rafi menghadirkan rasa dan aroma kebab yang bersahabat dengan lidah para konsumen Indonesia, selain itu Kebab Turki Baba Rafi menawarkan harga yang terjangkau untuk para pembeli.

Pola pasar sasaran yang digunakan dalam UKM ini adalah pola spesialisasi produk. Dalam hal ini, Kebab Turki Baba Rafi berkonsentrasi dalam menghasilkan produk tertentu seperti kebab, roti cane, shawarma dan burger bercita rasa Indonesia yang dijual ke beberapa segmen.Melalui strategi spesialisasi produk ini, Kebab Turki Baba Rafi membangun reputasi yang kuat di bidang produk kebab di Indonesia.

2.4 Diferensiasi

Salah satu faktor yang membuat Kebab Turki Baba Rafi digemari adalah diferensiasi atau inovasi yang tiada hentinya diciptakan. Misalnya, dengan adanya diferensiasi istilah pada penamaan menu, seperti Winne Kebab, Hot Dog Jumbo, Shawarma, Kebab isi sosis istimewa, Kebab Gila (kebab dengan porsi lebih kecil) ataupun Kebab Picok (Pisang Coklat). Harganya pun masih terjangkau, masih di bawah 10 ribu rupiah.

Ciri khas yang melekat pada produk Kebab Turki Baba Rafi adalah bentuk packagingnya yang memudahkan konsumen untuk mengkonsumsi produk kebab tersebut sehingga dinilai sebagai nilai tambah untuk pelayanan suatu produk. Sering kali Kebab Turki Baba Rafi membat packaging yang bertema hari-hari besar nasional sehingga memiliki ciri khas tersendiri. Ukuran kebabnya pun adanya berukuran small, medium, dan large sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan memberikan kemudahan dalam pembelian. Selain itu bentuk gerobak dari Kebab Turki Baba Rafi sendiri memilik keunikan dari segi warna dengan kombinasi warna merah dan kuning terang sehingga saat konsumen melihat sekilas, mereka sudah mengathui bahwa gerobak/outlet tersebut adalah outlet Kebab Tukri Baba Rafi.

Selain dari segi produk, dari segi pemasaran Kebab Turki Baba Rafi memiliki nilai plus karena mereka menerapkan sistem franchise atau waralaba. Sehingga banyak sekali outlet yang mungkin dapat kita temui di berbagai wilayah, pemilihan lokasi pembukaan outlet pun ditempatkan pada wilayah yang ramai seperti halnya wilayah kampus, mall, sekolah, atau perumahan. Dengan adanya website yang dimiliki oleh Kebab Turki juga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai jenis kebab yang disajikan oleh Kebab Turki Baba Rafi serta informasi mengenai alamat dan nomor telepon dari outlet-outlet sehingga pembeli dapat memesan melalui telepon atau dengan mendatangi alamat yang tertera pada website tersebut. Alamat website resmi Kebab Turki Baba Rafi adalah di babarafi.com. Berikut adalah gambar packaging beserta jenis-jenis outlet Kebab Turki Baba Rafi:
Strategi Pemasaran Produk, Analisis bisnis, tugas kuliah, marketing public relation, baba rafi, kebab turki
Strategi Pemasaran Produk, Analisis bisnis, tugas kuliah, marketing public relation, baba rafi, kebab turki
Strategi Pemasaran Produk, Analisis bisnis, tugas kuliah, marketing public relation, baba rafi, kebab turki
Strategi Pemasaran Produk, Analisis bisnis, tugas kuliah, marketing public relation, baba rafi, kebab turki
Strategi Pemasaran Produk, Analisis bisnis, tugas kuliah, marketing public relation, baba rafi, kebab turki
Sumber : Babarafi.com
Desain outlet bertujuan untuk menciptakan sebuah desain yang unik, menarik serta customize dari franchisor kepada franchisee. Dengan menciptakan desain yang menarik, fungsional, sesuai kebutuhan dan sesuai konsep marketing, franchisee akan lebih mudah membangun kepercayaan dan mendapatkan posisi strategis untuk memajukan usahanya.

Diferensiasi lain yang dilakukan adalah cara pengolahan. Pengolahan daging dengan cara diasap, bukannya digoreng. Daging berukuran besar diasap, baru dipotong dan diiris-iris, dengan aroma asap yang menjadi ciri tersendiri. Jenis-jenis bumbunya pun disesuaikan dengan lidah lokal, misalnya bila bumbu Turki asalnya lebih spicy, maka bumbu Baba Rafi tidak terlalu tajam dan cenderung ke arah manis.

Rasanya kebab di Baba Rafi disesuaikan dengan rasa lokal, sehingga masyarakat bisa menerima rasa kebab itu. Pada umumnya masyarakat mudah menerima adanya makanan baru, baik itu dari dalam atau luar negeri. Namun harus disesuaikan dengan lidah lokal, begitupun juga jika kita akan buka di luar negeri, juga disesuaikan dengan lidah orang sana, plus teknik marketing dan packagingnya. Misalnya jika kita menjual kebab di Bali, maka kita tidak menjual beef tapi chicken, karena orang bali banyak yang Hindu dan tidak makan daging sapi.

Di Kebab Turki Baba Rafi selalu melakukan pengembangan 2 menu baru tiap tahun, total ada 6 menu. Jika menambah 2 menu baru, maka akan ditake out atau dihilangkan 2 menu yang lama. Tujuannya agar bisa menjaga operasi di outlet supaya tidak terlalu banyak, bahan baku yang terbuang diminimalisasi, penjualan dan HPP terjaga, dan pembeli fokus terhadap menu tertentu yang dijual.

Cara distribusi bahan baku ke ribuan outlet agar tidak merubah rasa kebabnya, di Baba Rafi, memotong 70% proses memasaknya, jadi 70% sudah diprepare di kitchen Baba Rafi. Seperti Torpillanya dalam bentuk frozen, daging yang disupply dalam bentuk frozen, sausnya pun juga sudah jadi. Ketika di outlet sudah tidak ada masak memasak lagi, hanya ada proses memanggang atau pengasapan daging, memotong tipis-tipis, dan meracik. Jadi daging, torpilla, dan sayuran diracik menjadi satu, kemudian dipanaskan dan sudah jadi, sehingga rasanya sama.


Hanya ada di Baba Rafi yang membuat kebab dengan Torpilla, padahal aslinya menggunakan pita bread, atau pakai roti semacam shawarma dan liberlies, nah Baba Rafi memakai roti seperti torpilla yang crispy, gurih, dikasih daging yang empuk dan enak, dikasih mayonnaise, itu hanya ada di Indonesia dan tekstur rasa ini juga digemari di Negara Asia yang lain, terbukti saat buka di Malaysia mereka responnya luar biasa.

Kadang konsumen juga menginginkan sesuatu yang baru dari Baba Rafi.Di Baba Rafi ada satu menu yang namanya Chijeu, olahan kebab yang di dalamnya berisi lelehan keju beserta daging panggang dan telur, yang menjadi salah satu menu andalannya.Tapi rata-rata sales di Baba Rafi 70 % masih ke kebab yang original. Karena rata-rata pembeli Indonesia atau pembeli di manapun menginginkan adanya sesuatu yang baru, apa yang baru dari Baba Rafi, lalu mereka mencoba, tapi sebenarnya pilihan menu di Baba Rafi tidak terlalu banyak. Misalkan ada orang datang ke Baba Rafi, oh pasti dia mau beli kebab, ada orang yang datang ke warung ayam bakar x, oh dia pasti mau beli ayam bakarnya. Jadi seperti sayuran atau apapapun yang lain hanya sebagai pelengkap saja. Ini juga menjelaskan kenapa Indomie yang laku adalah Indomie yang original saja.

Baba Rafi juga melakukan perpaduan bisnis franchise dalam bentuk makanan dengan bisnis online. Dengan bangkitnya bisnis online saat ini, secara total Baba Rafi sangat bermain di sana, jadi mereka juga membuat marketplace untuk produk Baba Rafi yang berlamat di babarafi-online.com, di situ menjual semua tentang produk Baba Rafi dalam bentuk kebab frozen. Di Baba Rafi juga punya kebab frozen, yang siap saji, jadi ketika orang mau beli kebab malas keluar, mereka tinggal beli di situs marketplace tersebut. Baba Rafi juga bermain di SEO, landing page, toko online misalnya instagram, tokopedia, dll, mereka bermain di situ semua.Bahkan untungnya mereka bisa closing ke luar negeri karena benar-benar memainkan website Baba Rafi dengan perpaduan SEO.

Baba Rafi juga kerjasama dengan Craft, Kaskus, Elevania, Zalora untuk menjual barang mereka di sana dan hasil salesnya luar biasa sekali. Baba Rafi baru masuk ke online baru 3 tahun,  jadi salesnya belum terlalu besar, tapi menurut mereka ini adalah market yang lebih besar dan kalau diseriuskan bisa menghasilkan hasil yang lebih besar.

Di Timur Tengah, kebab menjadi menu yang sangat banyak sekali dijumpai, tapi tidak ada yang berbentuk jaringan, sehingga dengan hadirnya Baba Rafi di Indonesia dengan jumlah gerai terbanyak, cabangnya tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri, sehingga jika ada permintaan dari seluruh dunia yang ingin berbisnis kebab, maka datanglah ke Baba Rafi.

Di Baba Rafi, ada yang namanya Baba Rafi training, jadi sebelum orang-orang atau franchisee berjualan di outlet mereka diberi pelatihan terlebih dahulu selama satu minggu. Hal ini dilakukan supaya, dapat meningkatkan kepercayaan perusahaan terhadap kinerja dari penjual di outlet, meminimalisir ketidakpuasan pelanggan terhadap pelayanan di outlet kebab, menambah wawasan baru terhadap franchisee karena mereka secara basic tidak mempunyai skill di bisnis, dan meminimalisir tindakan kecurangan yang dilakukan oleh franchisee karena tersebarnya ribuan outlet di dalam dan luar negeri yang tidak bisa secara kontinu dipanatau oleh pihak perusahaan

Alhasil, trik dan strategi di atas memikat banyak penggemar.Bahkan Kebab Turki Baba Rafi banyak menarik minat masyarakat untuk bermitra.

2.5 Positioning

Berdasarkan sejarahnya, Kebab Turki Baba Rafi merupakan pencetus atau yang pertama kali menciptakan produk kebab di Indonesia. Berdasarkan pendekatan historis tersebut, kini yang terjadi dalam masyarakat adalah eratnya merk Kebab Turki Baba Rafi dalam benak pikiran mereka.Singkat kata, brand awareness dari Kebab Turki Baba Rafi sudah mencapai kelas Top of Mind.

Posisi Baba rafi saat ini adalah Top of mind number one sebagai franchise terkemuka di Indonesia kategori makan bisnis kebab, mempunyai 1900 karyawan dan brandingnya Baba Rafi adalah yang menggunakan franchise. Jadi ketika orang ingat kata franchise maka orang akan ingat franchise yang seperti Baba Rafi.

Baba Rafi juga mengklaim dirinya sebagai franchise dengan sistem gerobak yang pertama. Karena kebanyakan franchise yang ada sebelum Baba Rafi muncul adalah franchise dalam bentuk bangunan yang mewah, modern, dan terkesan mahal. Dengan adanya konsep dari Baba Rafi ini memunculkan franchise-franchise baru dengan sistem yang sama yaitu gerobak.

Desain gerobak atau outletnya juga yang mempunyai warna cerah merah dan kuning memberi kesan kepada konsumen bahwa ketika melewati minimarket atau pom bensin atau pinggir jalan yang ramai kemudian ada gerobak warna kuning dan merah maka sudah pasti itu adalah gerobak Kebab Turki Baba Rafi.

DAFTAR PUSTAKA

  • Kompas Channel, TV. 2016. Kebab Baba Rafi Bicara Soal Rahasia Bisnisnya.Youtube: https://youtu.be/9DjLmK_TD_g. Diakses tanggal 13 Juni 2017.
  • Ilmiawan, Agung. 2016. Kisah Hendy Setyono Membangun Bisnis Kebab Turki Baba Rafi. Youtube: https://youtu.be/ylPYSWd3GHY. Diakses tanggal 13 Juni 2017.
  • www.babarafi.com
  • www.babarafi-online.com


Sabtu, 26 Agustus 2017

Contoh Makalah Psikologi Studi Kasus Gejala Emosi

Dalam ilmu Psikologi, terdapat materi yang menjelaskan gejala emosi yang terdapat pada diri manusia. Agar lebih memahami tentang apa itu gejala emosi, maka di artikel kali ini BintangKampus akan diberikan sebuah contoh makalah yang menganalisis suatu film dari sisi Psikologi khususnya tentang materi gejala emosi. Dari pemaparan ini akan dijelaskan adegan-adegan mana saja dalam film yang mengandung unsur-unsur gejala emosi. 

MAKALAH PSIKOLOGI
STUDI KASUS GEJALA EMOSI DALAM INTERAKSI ANTAR MANUSIA
“Film Tanda Tanya (?)”

Makalah Psikologi, Studi Kasus Film Tanda Tanya, gejala emosi, tugas kuliah, bintang kampus, toleransi, plurarisme
Sumber : agarigi.com

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Film adalah medium komunikasi massa yang ampuh sekali. Bukan saja untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan dan pendidikan. Dalam ceramah-ceramah penerangan dan pendidikan, film kini banyak digunakan sebagai alat pembantu untuk memberikan penjelasan (effendy, 2003:209).

“Tanda Tanya” (?) - Masih Pentingkah Kita Berbeda? adalah film drama Indonesia yang dirilis pada tanggal 7 April 2011 dengan disutradarai oleh seorang sineas kondang Indonesia, Hanung Bramantyo, dan dibintangi oleh pemeran utama: Reza Rahadian dan Revalina S. Temat.

Tema dari film ini adalah pluralisme agama di Indonesia yang sering terjadi konflik antar keyakinan beragama, yang dituangkan ke dalam sebuah alur cerita yang berkisar pada interaksi dari tiga keluarga, satu Buddha, satu Muslim, dan satu Katolik, setelah menjalani banyak kesulitan dan kematian beberapa anggota keluarga dalam kekerasan agama, mereka mampu untuk hidup berdamai.

Besutannya ini dimaksudkan untuk melawan penggambaran Islam sebagai "agama radikal". Namun, beberapa kelompok Muslim Indonesia, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI), Front Pembela Islam (FPI), dan Nahdlatul Ulama (NU), memprotes keras film ini karena isi pesan pluralisnya.

Dalam film ini terdapat adegan-adegan yang menggambarkan gejala emosi mulai dari perasaan marah pemeran Sholeh karena istrinya Menuk diharuskan bekerja saat Hari Raya Ied oleh majikannya yang beragama Buddha sampai perasaan cinta beda agama antara Surya dan Rika. Dan juga terdapat perasaan yang berkaitan dengan kekuasaan dan eksistensi Tuhan.

II. PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Kasus

Keberagaman dan toleransi merupakan dua hal yang saling terkait, terutama jika menyangkut masalah keagamaan dan suku bangsa. Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim dengan berbagai macam etnis dan kebudayaan, memiliki banyak kisah perihal toleransi yang menarik untuk diangkat dalam tayangan layar lebar. Hanung Bramantyo sebagai seorang sutradara kawakan tergerak untuk dapat menghadirkan kisah dengan latar belakang perbedaan ini kepada masyarakat Indonesia. Film ini dirilis pada 7 April 2011 di bioskop-bioskop Indonesia. Film ke 14 Hanung Bramantyo ini mengisahkan tentang konflik keluarga dan pertemanan yang terjadi di sebuah area dekat Pasar Baru, dimana terdapat Masjid, Gereja dan Klenteng yang letaknya tidak berjauhan, dan para penganutnya memiliki hubungan satu sama lain.

Dikisahkan kehidupan keluarga-keluarga yang hidup ditengah perbedaan etnis dan agama. Hidup berdampingan dalam lingkungan yang dikelilingi oleh Masjid, Gereja dan Klenteng. Keluarga Tan Kat Sun, pemilik restoran Canton masakan Cina yang walaupun menyediakan 61 masakan tidak halal, namun dengan kesadaran dan toleransinya yang tinggi, ia juga mengakomodir kebutuhan makanan halal bagi pelanggan muslim-nya. Walaupun banyak mendapat ketidakyakinan akan kehalalan masakan halal-nya, penganut Budha yang taat ini berbesar hati dan konsisten untuk tetap menghargai karyawan, tetangga maupun pelanggan muslimnya.

Rika, seorang mualaf Kristen, janda dengan seorang anak, yang tetap mengajarkan iman islam kepada Abi anaknya bahkan mampu mendatangkan kembali orang tuanya ke rumahnya dalam syukuran khatam Al-Quran putra semata wayangnya. Tersirat dikisahkan Rika memiliki hubungan dengan Surya pemuda muslim yang bersedia memerankan tokoh Yesus yang disiksa dan disalib dalam drama Paskah juga sebagai Yosef, suami Maria ibu Yesus dalam drama Natal. Rasa toleransi beragama yang tinggi dari sang majikan membuat Menuk, satu-satunya anak buahnya yang berjilbab, sangat loyal terhadap Tan Kat Sun. Namun, Soleh, suami Menuk, cemburu pada Ping Hen alias Hendra, anak Tan Kat Sun.

Latar belakang anugrah saling mencintai dalam perbedaan agama yang pernah dijalin Hendra dan Menuk membuat pasangan suami-istri ini sering berselisih paham. Lewat film yang diilhami oleh kisah nyata ini, Hanung Bramantyo mencoba mengumandangkan pesan tentang toleransi beragama yang dinilainya kian luntur belakangan ini. Film yang mengedukasi kaum muda yang sudah terkontaminasi jalan pikirannya bahwa berbeda itu haram, untuk kembali diluruskan sehingga dapat memaknai indahnya perbedaan dalam kasih. Seperti judulnya, “Tanda Tanya”, film ini pun meninggalkan tanda tanya dalam hati saya setelah menyaksikannya. Sebuah tanda tanya sangat besar sepertinya. Tanda tanya yang tersisa seperti dalam tag-line film ini: “Masih pentingkah kita berbeda?” di negeri yang pada masa merebut kemerdekaannya, telah menumpahkan darah anak-anak bangsa yang tidak hanya dari satu agama maupun etnis.

Tetapi yang faktanya dapat kita lihat di taman makam pahlawan di seluruh negeri ini, bahwa darah tertumpah untuk merebut kemerdekaan juga tertumpah dari anak bangsa yang beribadah di masjid, gereja, vihara maupun pura. Hanung Bramantyo, dalam film ini sangat jeli memperhatikan hal-hal kecil. Banyak dijumpai gambar-gambar yang dapat memperkuat visualisasi dan tata artistik. Setiap lokasi memiliki detil-detil kecil yang teliti sehingga memberi kesan sangat realistis. Walau bukan film komedi, tak ada slapstick tetapi beberapa adegan sanggup membuat saya tertawa terbahak karena adegan-adegan tersebut sering terjadi dalam keseharian kita. Ketika tertawa, film ini membuat penonton menertawakan realitas Indonesia sebagai negara plural yang tidak siap menjadi pluralis.

2.2 Tinjauan Konsep Gejala Emosi

Perasaan termasuk gejala jiwa yang dimiliki oleh semua orang dan tingkatannya tidak sama. Perasaan tidak termasuk gejala mengenal, walaupun demikian, perasaan sering juga berhubungan dengan gejala mengenal. Perasaan ialah suatu keadaan kerohanian yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif.

Emosi adalah merupakan reaksi yang kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan yang kuat, karena itu emosi lebih intens daripada perasaan, dan sering terjadi perubahan perilaku, hubungan dengan lingkungan kadang-kadang terganggu.

Pendapat yang dikemukakan oleh Ekman dan Friesen (Carlson, 1987) adanya tiga rules, yaitu:

1. Masking
Yaitu keadaan seseorang yang dapat menyembunyikan atau dapat menutupi emosi yang dialaminya.

2. Modulation
Yaitu orang tidak dapat meredam secara tuntas mengenai gejala kejasmaniannya, tetapi hanya dapat mengurangi saja.

3. Simulation
Yaitu orang tidak mengalami sesuatu emosi, tetapi seolah-olah mengalami emosi dengan menampakkan gejala kejasmanian.

2.3 Analisis

Dari film tersebut dapat diketahui beberapa unsur gejala emosi yaitu sebagai berikut:

1. Perasaan Intelektual : yaitu perasaan yang berhubungan dengan kesanggupan intelektual dalam mengatasi suatu masalah, misalnya : senang atau puas ketika berhasil (intelektual positif), kecewa atau jengkel ketika gagal (intelektual negatif). Berikut adalah adegannya:
  • Soleh yang tidak bekerja menjadi sosok yang mudah emosi / marah. Ketika istrinya membicarakan masalah keuangan keluarga untuk membiayai SPP adiknya Soleh selama 3 bulan, Soleh tiba-tiba marah tidak jelas dengan raut muka yang kesal seakan-akan menggambarkan kekecewaan karena belum mendapatkan pekerjaan dan merasa harga dirinya lebih rendah dari pada istrinya yang sudah mempunyai pekerjaan.
  • Selain itu, juga terlihat saat Soleh mengunjungi toko buku temannya yang bernama Rika. Dia ingin mencari pekerjaan di toko itu, namun tidak ia dapatkan dan ia pun marah kepada Rika dengan mengungki-ungkit mantan suaminya, Panji, hingga akhirnya keduanya bertengkar hebat.
  • Dan juga ketika Soleh mengunjungi istrinya yang sedang bekerja dan marah-marah di depan semua pembeli karena merasa istrinya lebih hebat dibanding dirinya.

2. Perasaan harga diri : yaitu perasaan yang berhubungan dengan penghargaan diri seseorang, misalnya rasa senang, puas, dan bangga akibat adanya pengakuan dan penghargaan dari orang lain atau sebaliknya.
  • Rika yang merasa dirinya dikucilkan oleh orang-orang sekitar dan teman-temannya karena dia berpindah agama dari Islam ke Katholik dan merasa teman-temannya belum bisa menerima keputusan yang diambilnya.
  • Kekesalan dari anak Rika, Abi, yang belum bisa menerima perpindahan agama ibunya, sehingga Rika begitu terpukul melihat anaknya yang tidak mau bicara dengannya.

3. Simpati : adalah suatu kecenderungan untuk ikut serta merasakan segala sesuatu yang sedang dirasakan orang lain. Simpati dapat timbul karena persamaan cita-cita, mungkin karena penderitaan yang sama atau karena berasal dari daerah yang sama,dan sebagainya.
  • Saat Mami restoran memberikan nasihat untuk Menuk yang suaminya habis marah-marah di depan restoran.
  • Kemudian datang Rika untuk memberikan semangat untuk Menuk.

4. Perasaan yang bersifat individual atau subyektif.
  • Saat Rika masih berada di Gereja, karena sudah berjanji dengan anaknya untuk menjemput, sehingga Rika kelihatan cemas (ansietas). Tetapi, ketika sudah menjemput anaknya, Surya temannya yang menemani anak Rika merasa tenang-tenang saja.

5. Perasaan Sosial (kemasyarakatan) : yaitu perasaan yang cenderung untuk mengkikatkan diri dengan orang-orang lain, misalnya perasaan cinta sesama manusia, rasa ingin bergaul, ingin menolong, rasa simpati atau setia kawan dan sebagainya.
  • Tan Kat Sun, pemilik restauran makanan China yang memisahkan peralatan memasak dan bahan untuk membuat makanan haram (babi) dan makanan halal untuk menghormati agama selainnya.

6. Intensitas perasaan yang dipengaruhi faktor fisik dan psikis, misalnya dahulu, perasaan saya apabila mendengar musik dangdut muak sekali, tetapi sekarang, begitu mendengar alunan musiknya saja sudah ingin joget.
  • Reaksi Hendra dan Menuk ketika berpapasan selalu berhenti dulu lalu saling menatap dan kemudian pergi. Hal ini dikarenakan Hendra dan Menuk dulunya pernah mempunyai perasaan suka. Dan mungkin ketika Hendra melihat Menuk dia agak merasa kecewa dengan masa lalunya.

7. Affek adalah perasaan yang menguasai segenap hidup jiwa dan tidak bisa dikontrol serta dikuasai oleh pikiran. Affek biasanya disertai reaksi jasmaniah, yaitu peredaran darah, denyut jantung, dan pernapasan bisa cepat atau menjadi lemah. Emosi adalah gejala kejiwaan yang berhubungan dengan kejasmanian.
  • Rika yang sedang marah, melempar, membanting buku dari tangannya, dan menendang lemari buku, disertai mukanya merah, tensi darah meningkat, dan gemetar.
  • Juga Surya yang kesal karena datang tiba-tiba kena marah dengan membanting jaket kulitnya dan memaki balik Rika.

8. Perasaan excited atau inner feeling, yaitu perasaan yang dialami individu disertai perilaku atau perbuatan yang tampak, misalnya karena diterima masuk akademi keperawatan, perasaannya gembira disertai menari-nari.
  • Menuk yang tiba-tiba suaminya marah-marah di depan semua pembeli menjadi kaget ketika suaminya mengatakan cerai, sehingga Menuk merasa sedih dan menangis tersedu-sedu atas tindakan suaminya tadi.


III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seperti yang telah kita ketahui bersama, perasaan termasuk gejala jiwa yang dimiliki oleh semua orang dan tingkatannya tidak sama. Emosi adalah merupakan reaksi yang kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan yang kuat, karena itu emosi lebih intens daripada perasaan.

Dari film di atas bisa kita lihat ada berbagai macam gejala emosi yang ditampilkan. Dengan menganalisis film dari sudut pandang psikologi ini diharapkan kita bisa menarik hikmah atau pelajaran yang bisa kita aplikasikan dalam kehidupan kita. Ambil yang baik, buang yang buruk. Semoga Bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

Songo,Wali.2011.eprints.walisongo.ac.id. Jakarta: [Online].


Rabu, 02 Agustus 2017

Pandangan dan Analisis Perihal Kedaulatan Bahasa Indonesia

Kalau kita ingin membicarakan tentang Bahasa Indonesia, mau tidak mau kita harus membicarakan perkembangannya yang berawal dari Bahasa Melayu sebagai sumber Bahasa Indonesia yang kita gunakan sekarang. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari Bahasa Melayu yang sejak dahulu sudah dipakai sebagai bahasa perantara, bukan saja di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.

Tugas kuliah, bintang kampus, bahasa indonesia
Sumber : Unsplash.com
Bahasa Melayu dalam bentuk Bahasa Melayu kuno sudah dipakai sebagai alat komunikasi pada zaman Sriwijaya yang pembuktiannya berdasarkan penemuan prasasti kuno dan bahasanya menggunakan bahasa Melayu Kuno. Pada waktu itu, Bahasa Melayu oleh Sriwijaya berfungsi sebagai bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan hidup dan sastra, sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Indonesia, sebagai bahasa perdagangan terutama di sepanjang pantai, dan sebagai bahasa resmi kerajaan.

Pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda kita mengikrarkan Sumpah Pemuda yang salah satu isinya merupakan pernyataan tekad kebahasaan yang menyatakan bahwa kita, Bangsa Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia. Dengan demikian, resmilah Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia.

Pertanyaannya adalah mengapa Bahasa Melayu yang dipilih menjadi Bahasa Indonesia. Jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah karena Bahasa Melayu merupakan bahasa kebudayaan, bahasa perhubungan, dan bahasa perdagangan, serta sistemnya yang sederhana, mudah dipelajari karena tidak dikenal tingkatan bahasa. Selain itu, suku-suku yang ada di Indonesia dengan sukarela menerima Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

Perkembangan Bahasa Indonesia saat ini semakin baik, apalagi dengan makin diminatinya Bahasa Indonesia oleh  masyarakat internasional. Bahkan Bahasa Indonesia pun saat ini menjadi bahan pembelajaran di negara-negara asing seperti Australia, Belanda, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Cina, dan Korea Selatan. Oleh karena itu, Bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dengan baik dan penuh perhitungan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah masalah jati diri bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa. Pepatah berkata, “Bahasa menunjukkan bangsa”.


Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok tertentu yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia ini, baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Oleh karena itu, ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok tersebut merupakan jati diri Bahasa Indonesia. Akan tetapi, sekarang pertanyaannya apakah orang indonesia sendiri bangga akan bahasanya sendiri? Jawaban untuk pertanyaan ini tentulah ada di dada masing-masing orang yang menganggap, mengaku, dan menjadikan dirinya sebagai bagian dari Bangsa Indonesia.

Saat ini masyarakat sudah mulai mencampur Bahasa Indonesia dengan bahasa asing dalam pemakaian bahasa sehari-hari. Tentu dalam konteks pembicaraan non-formal alias bahasa gaul, hal ini tidak menjadi suatu masalah yang signifikan, namun yang disayangkan pemakaian bahasa gaul juga biasa terjadi pada sebuah forum ilmiah, media massa, kuliah, seminar, dan forum formal lain. 

Jika kita menilik apa penyebab utama mengapa fenomena ini terjadi adalah kebiasaan orang Indonesia pada umumnya yang mengagungkan semua hal yang berbau internasional, luar negeri, atau dapat dibilang berbau barat. Dengan kata lain, secara kasar orang Indonesia kurang bangga dengan bahasa dan budayanya sendiri. Pemakaian bahasa dan budaya asing dirasa lebih keren dan dapat diterima dalam pergaulan.

Fenomena negatif yang masih sering terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia, yaitu banyak orang Indonesia memperlihatkan dengan bangga kemahirannya menggunakan Bahasa Inggris, walaupun mereka tidak menguasai Bahasa Indonesia dengan baik. Merasa malu apabila tidak menguasai bahasa asing (Inggris) tetapi tidak pernah merasa malu dan kurang apabila tidak menguasai Bahasa Indonesia.

Menganggap remeh Bahasa Indonesia merasa dirinya lebih pandai daripada yang lain karena telah menguasai bahasa asing (Inggris) dengan fasih, walaupun penguasaan Bahasa Indonesianya kurang sempurna. Fenomena ini terkesan menelanjangi identitas kebangsaan kita. Seakan Bahasa Indonesia tidak bisa terlihat lebih baik dibanding pemakaian bahasa asing, dalam kasus ini Bahasa Inggris.


Hampir di setiap gedung-gedung megah di Indonesia, terpampang tulisan-tulisan asing sebagai lambang kemodernan, sedangkan pemakai Bahasa Indonesia dianggap kampungan atau tidak keren dan telah ketinggalan zaman. Sikap yang demikian ini tentu akan melunturkan citra dan identitas bangsa.

Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar di zaman sekarang sungguh memprihatinkan. Kemajuan teknologi yang semakin berkembang, memaksa kaum muda di zaman sekarang menjadi kurang memperdulikan penggunaan Bahasa Indonesia yang tepat. Anak muda sekarang lebih cenderung menggunakan bahasa atau ungkapan yang sedang ngetrend di seluruh dunia. Pengaruh sosial media dapat memenuhi aspek fungsi definisi Bahasa Indonesia yang tepat. Sehingga ini membuat kedudukan Bahasa Indonesia semakin terjepit.

Mungkin dengan adanya tuntutan hidup di era globalisme, maka masyarakat dituntut pula untuk dapat “bergaul” secara global. Namun pada akhirnya dalam pergaulannya, masyarakat kehilangan identitas kebangsaannya, Bahasa Indonesia. Hal tersebut semakin mendekatkan kita pada detik-detik pudarnya bahasa persatuan kita, Bahasa Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, sepantasnyalah Bahasa Indonesia itu dicintai dan dijaga.

Kita sering mendengar orang berdalih bahwa berbahasa itu yang terpenting lawan berbicara dapat memahami informasi yang kita sampaikan, dan tidak harus menggunakan bahasa yang baik dan benar sebagaimana yang diatur dalam Bahasa Indonesia. Pretensi itu berkembang menjadi sebuah aksioma di tengah masyarakat. Dampaknya, Bahasa Indonesia menjadi terabaikan. Sepanjang sejarah Bahasa Indonesia selalu mengalami perkembangan.

Dalam perkembangannya Bahasa Indonesia tidak menampik kenyataan terhadap masuknya bahasa lain. Justru bahasa-bahasa yang masuk itu dapat memperkaya Bahasa Indonesia terutama dari segi perbendaharaan kata. Sungguhpun Bahasa Indonesia diperkaya oleh bahasa lain, tetapi tidak sampai pada struktur bahasa secara keseluruhan. Karena itu, Bahasa Indonesia tetap dapat menunjukkan jati dirinya. Kenyataan memang tidak dapat dipungkiri.


Kendati telah ditetapkan aturan baku tentang penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (formal), tetapi aturan tersebut masih diingkari oleh sebagian masyarakat kita. Bahkan, gejala merendahkan bahasa sendiri semakin nyata. Hal ini dapat kita lihat dari perilaku berbahasa masyarakat kita dewasa ini. Sikap Bangsa Indonesia terhadap Bahasa Indonesia cenderung ambivalen, sehingga terjadi dilematis. Artinya, di satu pihak kita menginginkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa modern dan dapat mengikuti perkembangan zaman serta mampu merekam ilmu pengetahuan dan teknologi global, tetapi di pihak lain kita telah melunturkan identitas dan citra diri itu dengan lebih banyak mengapresiasi bahasa asing sebagai lambang kemodernan.

Tugas Kuliah, Bintang Kampus, Bahasa Indonesia yang salah
Sumber : Dokumen Pribadi
Contoh penggunaan Bahasa Indonesia yang saya temukan di kampus saya sendiri yang menyalahi tulisan kata serapan, kata yang diambil dari bahasa asing (Inggris). Contoh kata di gambar adalah “Rengking Satu”, meskipun pengucapannnya memang seperti itu namun dari penulisan hal ini salah. Seharusnya penulisannya menjadi ranking satu.

Atas dasar itu, tidak heran jika para remaja masa kini lebih cenderung menggunakan bahasa asing atau bahasa gaul sebagai bagian dari hidupnya jika mereka tidak ingin disebut ketinggalan zaman. Interaksi global dalam berbagai bidang dewasa ini tidak bisa dihindari. Akibatnya proses transaksi nilai-nilai global dengan sendirinya juga akan terjadi.

Pentingnya kesadaran dari diri kita sendiri terhadap penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sepanjang kita berada di wilayah Negara Indonesia, merupakan suatu keniscayaan untuk tetap mempergunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah. Hal ini juga mempertegas kecintaan kita terhadap bahasa kita sendiri agar identitas bangsa kita lebih dihargai dalam skala internasional. Sehingga tidak menutup kemungkinan, Bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa Internasional di masa mendatang.

Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan menggalakkan pemakaian Bahasa Indonesia yang baik dan benar minimal pada fasilitas publik yang sering dilihat masyarakat luas. Sehingga Bahasa Indonesia dapat lebih populer di mata masyarakat sendiri. Meskipun solusi tersebut dirasa sulit untuk diterapkan secara langsung, namun hendaknya dilakukan secara bertahap, mulai dari yang paling mudah terlebih dahulu.


Pemerintah harus dapat menyadarkan masyarakat betapa pentingnya kita menjaga Bahasa Indonesia yang dapat diterapkan melalui kebijakan-kebijakan strategis, karena pemerintah dalam hal ini menjadi regulator di negara ini. Inti awalnya adalah bagaimana Bahasa Indonesia dapat dipakai secara luas dan baik di tempat umum, media massa, dan merk dagang. Sehingga secara tidak langsung masyarakat dapat mengetahui mana bahasa yang baik dan tidak. Dan pada akhirnya solusi ini dapat menyeluruh pada setiap lapisan masyarakat.

Terdapat suatu wacana bahwa Bahasa Indonesia sendiri akan mempunyai sebuah tes kemahiran (seperti TOEFL pada Bahasa Inggris) yang akan diterapkan pada warga asing yang akan tinggal di Indonesia. Tentu hal ini merupakan kabar baik karena sudah ada standar kemahiran berbahasa Indonesia, namun jika Bangsa Indonesia sendiri tidak dapat menghargai Bahasa Indonesia sebagai bahasa bangsanya, maka lambat laun bahasa ini akan mati.

Itu tadi adalah artikel mengenai Kedaulatan Bahasa Indonesia yang bisa BintangKampus jelaskan.

Minggu, 30 Juli 2017

Komunikasi dalam Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan

Dalam dunia bisnis, penjualan suatu produk adalah tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Penjualan yang luar biasa akan menghasilkan omset yang luar biasa juga. Karena dengan hal inilah perusahaan akan tetap tumbuh dan berkembang.

Bagaimana caranya agar penjualan menjadi luar biasa?

Komunkasi Pemasaran, Bintang Kampus, Tugas Kuliah, Materi Kuliah
Sumber : unsplash.com
Hal ini bsa dilakukan dengan melakukan komunikasi pemasaran dalam menjual produk yang akan kita jual. Komunikasi Pemasaran adalah upaya untuk menyampaikan pesan kepada publik tentang keberadaan suatu produk. Pesan yang disampaikan adalah hal-hal yang berkaitan dengan produk, misalnya harga produk, fitur produk, cara mendapatkan produk, cara pembayaran, bentuk produk, cara penggunaan produk, dll. Upaya yang dilakukan adalah dengan cara iklan, personal selling, sales promotion, publicity and public relation, dan direct marketing.

Mengapa hal ini harus dilakukan?

Karena ini merupakan bagian dari kegiatan marketing suatu produk. Dilihat dari pengertiannya saja tujuan komunikasi pemasaran adalah agar produk bisa diketahui keberadaannya oleh konsumen. Dengan konsumen mengetahui keberadaan produk tersebut maka hal yang mungkin terjadi adalah adanya pembelian. Jika produk itu kualitasnya bagus, maka konsumen tersebut bisa menyarankan ke teman, saudara, atau gurunya untuk membeli produk yang serupa bahkan konsumen bisa melakukan repeat order/membeli lagi. Hal ini bisa berdampak pada penjualan produk itu sendiri yang apabila komunikasi pemasaran yang dilakukan bagus, maka penjualan juga akan bagus.

Bayangkan apabila suatu produk tidak ada komunikasi pemasarannya, bagaimana konsumen bisa tahu bahwa sedang ada produk baru yang diluncurkan di pasar. Komunikasi Pemasaran bisa dilakukan saat perencanaan pemasaran suatu produk sebelum produk itu diluncurkan.

Nah, bagaimana bentuk dari kegiatan dalam komunikasi pemasaran itu sendiri, bagaimanakah gambarannya. Berikut ini akan saya jelaskan satu persatu mengenai kegiatan komunikasi pemasaran.

1. Periklanan
Pasti banyak orang di dunia ini yang mempunyai televisi atau radio sudah tau apa itu iklan. Ya, iklan-iklan itu adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang cukup efektif namun butuh biaya yang besar juga. Biaya untuk memasang iklan di televisi bisa mahal sekali, bisa sekitar 200 juta per 20-30 detik per stasiun televisi. Hal ini karena jangkauan iklan di televisi luas sekali, bisa skala nasional atau regional, sehingga penonton televisi sangat banyak.

Namun, dengan penonton yang banyak itu, segmentasi produk kurang mengenai ke sasaran konsumen yang dituju. Misalnya produk A ditujukan untuk anak remaja laki-laki usia 21-30 yang menyukai travelling ke daerah yang panas. Produk A memasang iklan di televisi, maka iklan itu bukan saja dilihat sedikit oleh target konsumen (remaja laki-laki), tapi juga orang yang tidak menyukai travelling.

Jika produk Anda belum begitu besar dalam produksi dan pendanaan, saya sarankan untuk beriklan di radio saja. Karena beriklan di radio biayanya lebih murah dibanding dengan televisi. Karena jangkauan radio biasanya hanya sampai ke lokal saja. Meskipun begitu, televisi juga terdapat televisi lokal. Anda bisa beriklan di televisi lokal jika budget iklan Anda tidak terlalu banyak.

Tapi, saat ini sudah banyak channel televisi yang khusus menyediakan untuk iklan produk. Biasanya bisa selama 30 menit-1 jam.

Selain dua media di atas, ada media lain yang bisa kita manfaatkan. Yaitu media cetak (koran, brosur, pamflet, leaflet, majalah), media internet, dan media outdoor (billboard, spanduk, di transportasi umum).

Jadi, sesuai dengan budget dan target kosumen Anda yah, mana media yang cocok untuk tempat Anda beriklan.

2. Personal Selling
Personal Selling atau penjualan tatap muka adalah penjualan yang dilakukan secara tatap muka antara si penjual dengan si pembeli. Pernah lihat kan ada sales produk datang ke rumah Anda untuk bertamu dan ternyata tujuan mereka adalah jualan. Itu adalah kegiatan personal selling. Namun jangan buruk sangka dulu dengan kegiatan ini, kebanyakan orang suka sebal jika ada sales yang datang ke rumahnya karena mengganggu waktunya istirahat.

Kegiatan personal selling bukan hanya itu saja, masih banyak bentuk kegiatan personal selling yang lainnya. Personal selling adalah kegiatan yang dilakukan pada klien untuk menunjukkan keunggulan produk. Contohnya demonstrasi produk, test drive. Jadi, si penjual ini akan menjelaskan secara langsung kepada calon konsumen yang dituju tentang produk apa yang dijual, bagaimana cara memakainya, berapa harganya, apa saja saja fitur yang ada, dan lain sebagainya.

Kita bisa lihat contoh di atas, kasus tersebut seharusnya bisa dikemas dengan menarik tanpa mengganggu kenyamanan calon konsumen namun penjualan tetap ada. Misalkan saja produk yang dipasarkan adalah produk alat memasak. Perusahaan membuat demonstrasi produk di suatu kelurahan dan yang diundang adalah ibu-ibu yang senang memasak. Di situ konsep yang dibuat adalah acara masak-memasak ibu-ibu PKK . Namun, peralatan masak yang dipakai adalah dari perusahaan itu sendiri.

Di situ, kita bisa menggunakan produk untuk masak serta melihat kelebihan dari produk dengan jelas, sehingga konsumen bisa lebih percaya dengan produk yang dijual. Terlebih lagi jika di kegiatan tersebut ada promosi berupa diskon untuk pembelian produk. Untuk itu, personal sellling masih menjadi kegiatan favorit bagi pemasar untuk memberikan pengetahuan produk kepada konsumen, sehingga konsumen bisa lebih percaya dengan produk dan bisa menghasilkan penjualan nantinya.

Selain contoh kegiatan demo produk di atas, masih banyak kegiatan lain yang bisa kita kreasikan seperti mengikuti pameran, mengadakan workshop, membuat event, dan lain sebagainya.

3. Sales Promotion
Banyak orang yang mengira sales promotion atau promosi penjualan dengan iklan itu sama. Padahal ini jelas-jelas berbeda, iklan adalah memasarkan produk kita melalui media massa, sedangkan promosi adalah salah satu program pemasaran agar konsumen tertarik untuk membeli produk kita. Misalnya saja seperti undian berhadiah, hadiah langsung saat membeli produk, harga lebih murah, garansi, diskon, beli dua gratis satu, dan lain-lain.

Hal ini bertujuan agar konsumen tertarik untuk membeli dan mencoba produk kita. Jika konsumen kita sebelumnya tidak tau tentang produk kita, maka setelah adanya promosi konsumen akan tertarik untuk mencoba dan akhirnya tahu kalau ada produk baru berkualitas yang baru saja diluncurkan.


4. Publicity and Public Relation
Kegiatan ini adalah kegiatan menginformasikan produk yang lebih detail lagi. Contohnya dengan membuat press kit tentang produk, media identitas, membuat majalah perusahaan yang berisi pengenalan produk. Atau bisa juga dengan membuat advertorial di koran untuk menjelaskan produk kita. Hal ini akan menambah wawasan calon konsumen sehingga kemungkinan untuk membeli bisa terjadi.

Kegiatan yang lainnya bisa dengan seminar, menjadi sponsorship, kegiatan donasi, membuat komunitas bagi pengguna produk.

5. Direct Marketing/Selling
Direct selling adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan secara langsung ke konsumen yang dituju. Bedanya dengan personal selling adalah direct selling tidak dilakukan secara tatap muka, namun melalui katalog, email, newsletter, tv shopping, e-commerce.

Yang dimaksud langsung adalah penjual langsung menyajikan produk beserta spesifikasinya ke konsumen tanpa basa basi ke konsumen lagi. Misalnya saja ketika Anda berlangganan newsletter di suatu marketplace, suatu hari Anda dikirimi email dari marketplace tersebut tentang produk baru mereka. Itulah yang dinamakan direct selling.

Agar lebih jelas, saya akan memberikan gambaran perbedaan 5 kegiatan di atas berdasarkan biaya yang dikeluarkan.

Komunikasi Pemasaran, Bintang Kampus, Tugas Kuliah, Marketing Komunikasi, Materi Kuliah
Nah, itulah beberapa penjelasan dari BintangKampus tentang Komunikasi Pemasaran yang bisa kalian terapkan untuk menjual produk. Semoga dengan menerapkan strategi di atas bisa membuat penjualan Anda meningkat, meningkat, dan meningkat.

Selasa, 13 September 2016

Manakah Kamu Dari 10 Tipe Mahasiswa Menjelang Deadline Tugas?

Sebagai mahasiswa, tugas sudah merupakan separuh jiwa dari mereka. Tugas yang bertubi-tubi silih berganti berdatangan menghampiri dan tak bisa dikelak mau tidak mau harus diselesaikan demi nilai yang kadang tak sebanding dengan yang mereka kerjakan. Namun, tugas-tugas itu kadang lebih suka mereka buat menumpuk dan akan mereka biarkan tanpa progress hingga detik-detik menjelang deadline.

Dikasih tugas dari jauh-jauh hari, mereka malah lebih senang mengerjakan sehari hingga sejam sebelum waktunya untuk ngumpulin. Biar greget dan nantang gitu kali ya? Nah, terus gimana tuh jenis-jenis mereka disaat sudah mepet dengan waktunya pengumpulan.


Penasaran?

tipe mahasiswa deadline, bintang kampus, tugas kuliah
Sumber : gratisography.com

Berikut tipe-tipe mahasiswa menjelang deadline tugas yang biasa hadir di kampusmu.

1. Mahasiswa Luar Biasa
Kalau yang ini sih, biasanya mahasiswa yang rajin banget, gak pernah bolos, semua tugas dikerjakan sudah dari kapan tau. Jadi, detik-detik menjelang deadline dia sudah nyantai dan kadang dengan senang hati mengajarkan dan memberi contekan. Sayangnya, biasanya makhluk seperti ini jarang yang bermunculan di fakulyas teknik, apalagi cowo-cowonya.


2. Mahasiswa Luar Binasa

Tipe yang ini rajinnya sama kaya yang di atas. Bedanya, si tipe ini pelit banget buat ngasih contekan ke kita saking gak mau kesaing nilainya. Biasanya mereka bakalan kasih alibi "belum, aku belum mulai ngerjain kok", padahal diem-diem sudah ngumpulin langsung ke meja dosen.


3. Mahasiswa Terkantuk-kantuk

Tipe yang ini sebenarnya agak kasian sih, malam-malam menjelang deadline dia malah kena hasutan setan yang membuat dia ngerjain tugas sambil ngantuk-ngantuk. Biasanya dia bakal bolak-balik tidur dan kebangun di atas tugasnya, demi memperjuangkan tugasnya hingga selesai. Salut deh!


4. Mahasiswa Biasa Saja

Mahasiswa yang kaya gini, ya kaya mahasiswa-mahasiswa kepepet lainnya. Berusaha mengerjakan tugas malamnya, eh ketiduran. Terus paginya pas bangun, panik sendiri karena tugasnya belum kelar. Akhirnya dia mau gak mau harus datang cepat dan bergerilya mencari-cari contekan, ataupun minta diajari teman supaya cepat selesai.

Mahasiswa kaya gini yang paling banyak ada di kampus dan paling apa adanya. Kalau belum siap, yang bilang gak siap. Kalau sudah siap, biasanya mereka suka mengerjakan tugas yang belum.

5. Mahasiswa Tukang Cari Teman Senasib
Naah, ini nih yang nyebelin. Kerjaannya menghasut teman buat ngerjain tugasnya besok-besok aja. Nanti dia bakal ajak temannya itu untuk nongkrong bareng sampai sama-sama lupa kalau ada tugas. Pas sudah detik-detik menjelang deadline, dia bakal senang karena dia gak akan panik sendirian. Hati-hati ya gengs!

6. Mahasiswa Tukang Cari Teman Senasib (Tapi Bohong)
Ini lebih nyebelin lagi! Dia bakalan cari-cari teman yang sama-sama belum mengerjakan ataupun belum siap mengumpulkan tugas biar ada teman untuk panik. Dia biasanya bakal bilang "Kumpulinnya besok-besok aja ya bareng gue?", "Minggu depan deh minggu depan ya?", "Pas deadline aja kita". Terus, temannya akan terhasut dan meng-iya-kan.

Eh, tiba-tiba pas temannya tanya lagi kapan bakal mengumpulkan tugasnya dan mengajak mengerjakan bersama sehari sebelum deadline, dia malah bilang "Waduh, sorry banget gue udah ngumpulin tiga hari yang lalu tuh ke meja dosen langsung."

Tipe ini benar-benar harus kalian waspadai dan jangan sampai kamu jadi salah satu korbannya.

7. Mahasiswa Tukang "Ngopi"
"Tugas udah belom? Gue copy ya kalau udah." Mending kamu jauh-jauh dari mahasiswa yang tipenya seperti ini kalau sudah menjelang deadline, karena dia kalau ngopi tugas kamu bakal nggak tanggung-tanggung! Samapi referensi dan gambar juga di copy. Masih bagus kalau sebelum mengumpulkan dia edit-edit dulu, kalau nggak? Bisa-bisa nilai kamu yang kena korting sama dosen gara-gara ulahnya.

8. Mahasiswa Pasrah
Kalau yang ini,. benar-benar sudah tidak punya semangat hidup untuk mengerjakan tugas lagi sepertinya. Tipe ini bakalan mengumpulkan tugas seada-adanya banget, bahkan mungkin kalau dia baru mulai menulis judul atau buat cover juga dikumpulin kali. Dia biasanya senang untuk bilang "Ah, tugas mulu! Capek, mau nikah aja rasanya!!!," padahal calon saja belum punya hehehe.


9. Mahasiswa Pintar Mencari Rejeki (Tidak disarankan)

Mencari rejeki juga bisa kamu lakukan sembari kuliah loh, apalagi saat-saat ada tugas begini. Mahasiswa yang rajin dan cerdik akan memanfaatkan kesempatan utnk menawarkan jasa joki ke mereka yang belum mengerjakan tugasnya. Biasanya, tugas-tugas yang dimanfaatkan ini tugas besar seperti desain dan makalah. Mereka akan mempunyai target-target mahasiswa yang selalu saja terlambat untuk memulai suatu tugas atau malah sudah males dari awal untuk menyentuh tugas itu.

Harga yang dipatok pun bervariasi dengan deadline, kualitas, dan suliynya tugas yang dijokikan tersebut. Tipe mahasiswa ini benar-benar cerdik mencari celah untuk mendapatkan uang. Tapi cara ini tidak recommended banget buat kalian, karena sebagus apapun hasil yang dikerjakan oleh si joki, masih lebih bagus dan sempurna hasil karya kalian sendiri. Karena karya sendiri itu akan membuat kepuasan tersendiri gitu bagi yang mengerjakan, assseeek!!! Hehe

10. Mahasiswa Penuh Keberuntungan
Terakhir, ada mahasiswa yang bisa dibilang beruntung terus. Bisa jadi tipe ini diwakilkan oleh mahasiswa yang kelupaan atau telat mengerjakan tugas, eh si dosen juga lupa atau gak masuk kelas. Bisa jadi juga tipe ini mahasiswa yang dapat kelompok tugas yang isinya anak-anak rajin semua hingga ia tinggal menunggu hasil akhir untuk dikumpulkan ke dosen atau dipresentasikan.

Bisa jadi juga, mahasiswa ini adalah mahasiswa yang kerjaannya copy-paste tugas orang, tapi nilainya lebih bagus daripada yang dicopy tersebut. Waaah, beruntungnya kebangetan kamu yaa!

Nah, itu dia tipe-tipe mahasiswa saat menjelang deadline tugas, kalau kamu tipe yang mana?

Sebagai mahasiswa, mengerjakan tugas mepet-mepet dengan deadline memang sudah seperti kodrat bagi mereka. Tapi, sebenarnya kebiasaan tersebut tidak baik untuk dipertahankan terus menerus. Sebagai mahasiswa, kamu harus belajar menghargai dan membagi waktu dengan baik.

Memangnya gak capek apa kejar-kejaran terus dengan deadline?


Sumber : Rubrik Opini dan Official Account Line iCampus Indonesia
Copyright © Bintang Kampus | Powered by Blogger
Design by Viva Themes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com